ACARA KHATAMAN A'TAQO ( SURAT AL-IKHLAS 100.000x) DAN ISTIGHOTSAH AKBAR KE-22 AKAN DISELENGGARAKAN PADA TANGGAL 1-2 JUNI 2016.

KHATAMAN A'TAQO


Tradisi Pondok Pesantren Hidayatulloh Khataman Surat Al-Ihlas, yang mana khataman ini biasanya dilakukan oleh para santri setiap tahun, Khataman A'taqo Surat Al-Ikhlas dilaksanakan oleh para santri dengan frekuensi bacaan sebanyak 100.000 kali, dalam Khataman A'taqo ini biasanya diakhiri dengan acara puncak yakni Yakni Gemma Sholawat dan Acara Pesantren untuk memeriahkan telasan dari selesainya Khataman tersebut.

Al-Ikhlas  diturunkan ketika Nabi Muhamad SAW diajak diskusi dengan kuffar Quraisy (orang-orang kafir Quraisy), seperti Amir bin Thufail, Zaid bin Geis, dan lain-lain. Mereka berkata terhadap Rasulullah : ” Hai Muhamad! cobalah sifatkan Tuhanmu yang engkau ajak kami menyembahnya, dari emaskah ia dari perakah ia, dari besikah ia, atau dari tembagakah ia, laksana Tuhan-Tuhan yang kami sembah? “. Untuk menjelaskan atau menerangkan kepada mereka , maka Nabi Muhammad SAW menerima wahyu dari Allah SWT berupa surat Al-Ikhlas. Artinya : Katakanlah (hai Muhammad!) “ Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung KepadaNya segala sesuatu. Dia tiadaberanak dan tiada pula diperanakan. Dan tidak ada sesuatupun yang ada yang ada persamaannya dengan Dia “. Tentang keistimewaan- keistimewaan surat tersebut ada banyak sekali, diantaranya seperti yang tersebut didalam Hadits Rasulullah SAW. Sebagai berikut : Janganlah tidur hai Aisyah, sebelum mengerjakan 4 perkara (yaitu) : Menghatamkan Al-Quran. Menjadikan para nabi pemberi syafaat bagimu. Menjadikan para muslimin meridlai engkau. Melakukan haji dan umrah. Bertanya Aisyah : Bagaimana aku dapat sekaligus melakukan empat perkara itu?. Seraya tersenyum, bersabdalah Rasulullah “Bila engkau membaca surat Al-Ikhlas , maka seakan-akan engkau telah menghatamkan Al-Qur’an, bila engkau bershalawat untukku dan untuk nabi-nabi sebelum aku, maka engkau telah menjadikan kami pemberi syafaat bagimu, bila engkau beristighfar untuk para mu’minin maka , maka engkau telah menjadikan mereka meridlai engkau, dan bila engkau membaca tasbih maka engkau telah melakukan ibadah haji dan umrah. Begitulah kehebatan membaca surat Al-Ikhlas ketika akan tidur. Bayangkan betapa cara melakukan amalan-amalan seperti yang tersebut dalam hadits diatas seperti menghatamkan Al-Qur’an dalam waktu semalam belum tentu bisa selesai. Apalagi mengerjakan ibadah haji dan umrah. Maka dengan membaca surat Al-Ikhlas sebelum tidur, pahalanya sama dengan menghatamkan Al-Qur’an yang jumlahnya 30 juz. Dan ditambah lagi dengan membaca tasbih, pahalanya sudah sama dengan mengerjakan haji dan umrah. Mengingat begitu besar pahala membaca surat Al-Ikhlas sebelum tidur, maka marilah kita sebagai kaum muslimin, berusaha sekuat tenaga sebelum tidur berwudulah dan bacalah surat tersebut dengan penuh keikhlasan, agar pahala tersebut didalam hadits diatas itu dapat kitaraih/kita dapatkan. Keistimewaan surat Al-Ikhlas yang lain seperti tersebut didalam hadits berikut ini : Diriwayatkan dari Ali bin Abi thalib RA. Bahwa rasulullah SAW. Bersabda : Artinya : Barang siapamembaca surat Al- ikhlas sepuluh kali sesudah sholat Shubuh (Dhuha) tidak akan dihinggapi dosa walaupun dipaksakan oleh syeitan. Artinya : Barang siapa membaca surat Al-Ikhlas sekali, akan diberinya oleh Allah pahala seratus orang syahid. Diriwayatkan dari Ubay bin Ka,ab, bahwa Rasulullah SAW. Bersabda : Artinya : Sesungguhnya terdapat sebuah pohon disurga benama “Haulab” buahnya lebih besar dari buah apel dan lebih kecil dari buah delima, lebih manis dari madu, lebih putih dari susu, dan lebih lemas dari keju. Berkata Abu Bakar : Siapa yang makan itu, ya Rasulullah? Jawab Rasulullah SAW. : Ialah barang siapa mendengar namaku lalu bersholawat untukku, dialah yang akan memakannya. Diriwayatkan dari Anas bin Malik RA. Bahwa Rasulullah SAW bersabda : Artinya : Barang siapa membaca surat Al-Ikhlas sekali, ia seakan-akan telah membaca sepertiga Al-Qur’an, dan barang siapa membacanya dua kali ia laksana membaca dua pertiga Al-Qur’an, dan barang siapa membacanya tiga kali ia laksana telah membaca Al-Qur’an seluruhnya. Dan barang siapa membacanya sepuluh kali, dibangunkan baginya sebuah rumah dari Yaqut merah di Syurga. Dari Ibnu Abbas RA. Bahwa Rasulullah SAW. Bersabda : Artinya : Aku selalu menghawatirkan datangnya adzab diatas umatku, siang maupun malam, sampai datang Jibril kepadaku dengan surat “Al-Ikhlas” dan barulah aku ketahui, bahwa Allah tidak akan menurunkan adzabNya diatas umatku sesudah turunnya surat itu. Barang siapa rajin membacanya akan berhamburlah karunia darilangit diatas kepalanya dan akan diliputi rahmat serta ketenangan hati, serta mendapat pengampunan, dan apa yang dimintanya dikabulkan oleh Allah SWT. Dikabarkan, bahwa barang siapa membaca surat Al-Ikhlas dalam shalat fardlu yang lima waktu, diampuni oleh Allah dosa-dosanya, dan dosa kedua orang tuanya (kalau kedua orang tuanya juga sebagai orang muslim), dan dihapus namanya dari buku orang-orang durhaka dan dicatatnya dalam dalam buku orang-orang yang bahagia. Diriwayatkan Oleh Al Baihaqy, dari Adi Umamah Al-Bahili berkata : Artinya : Datanglah Jibril AS. Kepada Nabi SAW tatkala beliau berada dimedan perang tabuk bersama tujuh puluh ribu malaikat danberkata kepadanya : Ya Rasulullah! Lihat dan perhatikanlah jenazah Mu’awiyah ( bukan Mu’awiyah bin Abu Sufyan ). Lalu Rasulullah memandang ke Madinah lewat sayap Jibril yang telah diletakan diatas tanah dan bersembahyang jenazah untuk Mu’awiyah. Beliau bertanya kepada Jibril : Dengan apa Mu’awiyah memperoleh kedudukan ini hai Jibril? Jibril menjawab : Dengan pembacaan surat Al-Ikhlas, dikala ia berdiri,duduk, dalam sholat, dan berjalan. ( H. Arba’in ) Diriwayatkan bahwa tatkala Rasulullah pergi berhijrah ke Madinah berkumpulah Kuffar (orang-orang kafir) Quraisy di gedung “Darunnadwah” merundingkan cara bagaimana dapat membunuh Nabi Muhammad. Mereka telah sanggup menyediakan hadiah seratus unta, seratus hamba sahaya perempuan dan seratus kuda Arab, bagi siapa yang bias membunuh Nabi Muhammad. Seorang bernama Surakah menghunus pedangnya hendak membunuh Rasulullah, beliau berkata sesuai petunjuk Jibril yang mendampinginya. “Hai bumi, tarik dan telanlah ia”, maka tenggelamlah kuda Suraqah sampai ke lutut dan berteriaklah ia : “Ya Rasulullah! Amankanlah aku, amankanlah aku”. Setelah diselamatkan oleh Rasulullah dan merasa dirinya aman, kembali Suraqah menghunus pedangnya hendak memenggal kepala Rasulullah. Beliau berdo’a dan tenggelamlah seketika kuda si Suraqah sampai ke pusatnya. Kembali lagi minta diamankan seraya berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatannya. Suraqah bersujud dibawah kaki Rasulullah setelah merasa diamankan untuk kedua kalinya seraya berkata : “ Beritahukan aku ya Rasulullah, siapakah tuhanmu yang mempunyai kekuasaan besar ini. Ia dari emas atau dari perak? “ kemudian dibacalah oleh beliau surat “Al-Ikhlas”, dan kedua surat “Al-Mu”awwidzatain” (An-Nas dan Al-Falaq) lalu mengusap wajahnya dengan kedua belah tangannya sesudah ditiup. Dan dihikayatkan bahwa pada suatu waktu selagi Rasulullah duduk bersama sahabat-sahabatnya, tiba-tiba ada jenasah yang diletakan didepanya untuk disholatkan. Rasulullah bertanya : “Adakah ia mempunyai tanggungan hutang yang belum dibayar?”. “Ya” jawab seorang daripada keluarganya. “Kalau demikian, (kata Rasulullah) aku tidak akan mensholati seseorang yang mati belum melunasi hutang-hutangnya”. Dalam saat itu pula turunlah Jibril membawa perintah dari Allah kepada Nabi Muhammad, agar beliau suka melakukan Shalat jenasah atas mayat itu, karena hutang-hutangnya telah dibayar lunas oleh Jibril yang telah menjelma sebagai orang yang dihutangi. Bertanya Rasulullah SAW Kepada Jibril : “Karena apa si mayat ini dapat memperoleh kemuliaan dan kehormatan itu?” Jibril menjawab : “Karena ia tiap hari membaca surat Al-Ikhlas seratus kali”. Begitu hebatnya pahala membaca surat Al-Ikhlas, sampai-sampai orang yag sudah mati dalam keadaan menanggung hutang (dizaman Rasulullah), hutang-hutangnya dapat terlunasi, karena ia setiap hari membaca surat Al-Ikhlas tersebut 100 kali. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas Ra. Bahwa Rasulullah SAW. Bersabda : “Tatkala aku di isra’kan kelangit, aku telah melihat ‘Arsy terdiri dari tigaratus enampuluh ribu sudut. Antara sudut yang satu dengan sudut yang lain adalah sejauh perjalanan tiga ratus ribu tahun. Dibawah tiap-tiap sudut terdapat duabelas ribu padang pasir. Luas tiap padang pasir adalah dari masyriq sampai maghrib. Dan tiap-tiap padang pasir itu terdapat delapan puluh ribu Malaikat membaca surat “Al-Ikhlas” yang menghibahkan pahala bacaannya kepada orang-orang yang membacanya dari ummat Muhammad, laki-laki maupun perempuan.” Rasulullah yang melihat para sahabatnya merasa heran mendengar cerita itu bersabdalah beliau : “Adakah kalian heran, wahai sahabat-sahabatku!”. Jawab mereka : Ya, hai Rasulullah.” Maka bersabda Rasulullah SAW. : “Demi Tuhanku yang nyawaku ada ditangannya, bahwasannya ayat “QUL HUWALLAHU AHAD” tertulis pada sayap Jibril, “LAM YALID WALAM YULAD” tertulis pada sayapnya Izrail, dan ayat “WALAM YAKUN LAHU KUFUAN AHAD” tertulis pada sayapnya Malaikat Israfil , maka barang siapa dari umatku membaca surat Al-Ikhlas diberinya oleh Allah pahala orang-orang yang membaca kitab-kitab Taurat, Injil, Zabur dan Al-Furqan (Al-Qur’an), kemudian bertanya Nabi Muhammad kepada sahabat-sahabatnya : “Herankah kamu dari cerita ini?”. “Ya” jawab para sahabat. Lalu bersabdalah Rasulullah : Demi Tuhan yang nyawaku berada di Tangannya, bahwasannya ayat “QUL HUWALLAHU AHAD” tertulis pada dahi Abu Bakar Ashshiddik, ayat ALLAHU SHOMAD tertulis pada dahi Umar Al-Faruq, ayat “LAM YALID WALAM YULAD” tertulis pada dahi Usman Dzinnuraini, dan ayat “WALAM YAKUN LAHU KUFUAN AHAD” tertulis pada sayapnya Malaikat Israfil maka barang siapa membacanya diberinya oleh Allah SWT pahala Abu Bakar, Umar, Usman, dan Ali Ra.

Sumber : http://alashqalani.blogspot.com/2013/02/kelebihan-surat-al-ikhlas.html