Jumat, 31 Mei 2013
KHATAMAN A'TAQO XVIII DAN ISTIGHOTSAH AKBAR
Senin, 06 Mei 2013
Al-Habib Ali bin Abdurrahman al-Habsyi (Kwitang)
Al-Habib Ali bin Abdurrahman al-Habsyi (Kwitang)
Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi adalah putera dari Habib Abdurrahman Al-Habsyi. Ayah beliau tinggal di Jakarta. Ibunda beliau yaitu Nyai Salmah berasal dari Jatinegara, Jakarta Timur. Dalam perkawinannya dengan Al-Habib Abdurrahman Al-Habsyi lama sekali tidak memperoleh seorang putera pun. Pada suatu ketika Nyai Salmah bermimpi menggali sumur dan sumur tersebut airnya melimpah-limpah hingga membanjiri sekelilingnya. Lalu diceritakanlah mimpinya itu kepada suaminya.
Mendengar mimpi istrinya, Al-Habib Abdurrahman segera menemui Al-Habib Syeikh bin Ahmad Bafaqih untuk menceritakan dan menanyakan perihal mimpi istrinya tersebut. Lalu Al-Habib Syeikh menerangkan tentang perihal mimpi tersebut bahwa Nyai Salmah istri Al-Habib Abdurrahman akan mendapatkan seorang putra yang saleh dan ilmunya akan melimpah-limpah keberkatannya.
Apa yang dikemukakan oleh Al-Habib Syeikh itu tidak berapa lama menjadi kenyataan. Nyai Salmah mengandung dan pada hari Minggu tanggal 20 Jumadil ‘Awal 1286 bertepatan tanggal 20 April 1870 lahirlah seorang putra yang kemudian diberi nama Ali bin Abdurrahman Alhabsyi.
Kamis, 02 Mei 2013
Gusdur: Mengenang Sosok “Wali” Kesepuluh
Gusdur: Mengenang Sosok “Wali” Kesepuluh
Add caption |
Konon, ada empat misteri di dunia ini, yakni
kelahiran, jodoh, kematian, dan Gusdur. Seluruh ucapan, perilaku dan
manuver politik mantan Ketum NU tiga periode itu (1984-1998) benar-benar
bak misteri. Pernyataan Gusdur kerap disalah artikan dan mengundang
kontroversi, bahkan oleh “kandang”-nya sendiri, yaitu kalangan NU dan
pesantren.
Memang tak mudah untuk membaca seorang Gusdur. Hal itu diakui sendiri
oleh Bisri Effendy saat memberi kata pengantar dalam buku “Tuhan Tak
Perlu Dibela” cetakan 1999. Bagi lawannya, Gusdur adalah musuh Islam
nomer satu. Ia dianggap sebagai tokoh yang “meracuni” pemikiran anak
muda NU, sekaligus penyebar ideologi sekuler-liberal. Tak heran, konon,
jika berpulangnya
Selasa, 30 April 2013
MENGENANG SANG WALI QUTUB (ABUYA DIMYATI)
MENGENANG SANG WALI QUTUB (ABUYA DIMYATI)
Sinopsis Buku: Manakib Abuya Cidahu (Dalam Pesona langkah di Dua Alam)
Alangkah ruginya orang Indonesia kalau tidak mengenal ulama satu ini. Orang bulang Mbah Dim, Banten atau Abuya Dimyati bin Syaikh Muhammad Amin. Beliau adalah tokoh kharismatik dunia kepesantrenan, penganjur ajaran Ahlusunah Wal Jama’ah dari pondok pesantren, Cidahu, Pandeglang, Banten. Beliau
ulama yang sangat konsen terhadap akhirat, bersahaja, selalu menjauhi
keduniawian. Wirangi (hati-hati dalam bicara, konsisten dalam perkataan
dan perbuatan). Ahli sodakoh, puasa, makan seperlunya, ala kadarnya
seperti dicontohkan Kanjeng Nabi, humanis, penuh kasih sesama umat
manusia. Kegiatan kesehariannya hanya mulang ngaji (mengajar ilmu),
salat serta menjalankan kesunatan lainnya.
Beliau
lahir sekitar tahun 1925 anak pasangan dari H.Amin dan Hj.Ruqayah.
Sejak kecil Abuya Dimyathi sudah menampakan kecerdasannya dan
keshalihannya, beliau belajar dari satu pesantren ke pesantren lainnya
mulai dari Pesantren Cadasari, kadupeseng Pandeglang, ke Plamunan hingga
Minggu, 28 April 2013
Hidayah Islam Hampiri Muallaf AS
Hidayah Islam Hampiri Muallaf AS
Tebuireng.org - Jared seorang penganut Kristen. Namun, ia tidaklah menjalani kewajiban sebagaimana penganut Kristen lainnya. Ia hanya memandang ajaran Kristen sebatas tradisi."Saya memang merayakan Natal atau Paskah. Tapi urusan spiritual tidak jadi prioritas," kata dia seperti dikutip dari Onislam.net Perkenalannya dengan Islam berawal dengan pemberitaan media massa AS. Saat itu, banyak informasi yang ia dapat. Ini yang membuatnya tidak perlu lagi berkomunikasi dengan Muslim.
Namun, cerita itu berubah ketika ia bekerja di sebuah pasar swalayan di Fort Collins. Di sana, pandangan negatif tentang Islam yang banyak ia dengar dari pemberitaan media massa AS gugur dengan sendirinya.
"Satu alasan pengetahuan saya tentang Islam adalah karena media massa AS mengatakan pada saya ada orang di luar sana yang mencoba untuk menyakiti saya, dan orang itu disebut Muslim," kata dia.
Ia coba meredam apa yang diketahuinya dengan mempelajari agama dunia Timur. Ia pelajari Hindu, Sikh dan lainnya. Namun, Islam luput dari perhatiannya. Beruntung baginya, ada seorang Muslim yang membantunya untuk mempelajari tentang Islam. Muslim itu memberikannya salinan mushaf Alquran.
Enam Hal Yang Sering Diabaikan Dalam Shalat
Enam Hal Yang Sering Diabaikan Dalam Shalat
Baca Selengkapnya...
Ada enam hal hal sering diabaikan oleh seseorang
ketika shalat. Karena keenam hal tersebut tidak termasuk rukun dan
syarat shalat, yang memang tidak mempengaruhi sah-tidaknya shalat. Namun
jika diperhatikan hal tersebut akan menjadikan shalat lebih bernilai
dari pada sekedar tuntutan syariah belaka.
Pertama adalah semangat atau gairah menjalankan shalat ketika waktu telah tiba. Karena sejatinya Allah swt. tidak senang jika hambanya bermalas-malasan, apalagi bermalas-malasan dalam mengerjakan shalat. Sebagaimana firmanNya;
Pertama adalah semangat atau gairah menjalankan shalat ketika waktu telah tiba. Karena sejatinya Allah swt. tidak senang jika hambanya bermalas-malasan, apalagi bermalas-malasan dalam mengerjakan shalat. Sebagaimana firmanNya;
واذا قاموا إلى الصلاة قاموا كسالى
Allah swt sebagai Tuhan Penguasa Alam, Pemilik Jagad Raya seisinya,
Pemberi Rahmat atas segala Enam Kelompok yang Tidak Perlu Dihormati
Enam Kelompok yang Tidak Perlu Dihormati
Fiqih merupakan salah satu bentuk pengetahuan dalam Islam yang amat luas cakupannya. Fiqih dapat dibilang sebagai ilmu yang komprehensif , yang mengatur segala pranata kehidupan kehidupan seorang muslim lengkap dengan hukumnya. Baik berhubungan dengan sesama manusia (hablum minan nas) maupun berhubungan dengan Tuhannya (hablum minallah). Sebagaimana terlihat dalam tiga unsurnya yaitu ubudiyyah, muamalah dan munakahat.
Namun demikian, seringkali fiqih hanya difahami sebagai ‘kurungan’ hukum dan ubudiyah yang hanya membahas tentang syah dan tidaknya shalat, zakat, puasa dan haji. Padahal di dalam fiqih juga terdapat moral yang memiliki nilai tidak kalah pentingnya dari hukum itu sendiri.
Hal in tercermin dalam salah satu pengkategorian kelompok terhormat dan yang tidak terhormat yang dilakukan oleh Syaikh Salim bin Samir Hadramy dalam kitabnya Safinatun Naja, sehubungan dengan masalah tayammum sebagai pengganti wudhu.
Fiqih merupakan salah satu bentuk pengetahuan dalam Islam yang amat luas cakupannya. Fiqih dapat dibilang sebagai ilmu yang komprehensif , yang mengatur segala pranata kehidupan kehidupan seorang muslim lengkap dengan hukumnya. Baik berhubungan dengan sesama manusia (hablum minan nas) maupun berhubungan dengan Tuhannya (hablum minallah). Sebagaimana terlihat dalam tiga unsurnya yaitu ubudiyyah, muamalah dan munakahat.
Namun demikian, seringkali fiqih hanya difahami sebagai ‘kurungan’ hukum dan ubudiyah yang hanya membahas tentang syah dan tidaknya shalat, zakat, puasa dan haji. Padahal di dalam fiqih juga terdapat moral yang memiliki nilai tidak kalah pentingnya dari hukum itu sendiri.
Hal in tercermin dalam salah satu pengkategorian kelompok terhormat dan yang tidak terhormat yang dilakukan oleh Syaikh Salim bin Samir Hadramy dalam kitabnya Safinatun Naja, sehubungan dengan masalah tayammum sebagai pengganti wudhu.
Langganan:
Postingan
(
Atom
)
0 komentar :